Melihat Sejarah Pembentukan Asosiasi Emiten Indonesia: Perjalanan Pasar Modal di Akhir Dekade 80-an

Jakarta - Pada akhir dekade 80-an, Pasar Modal Indonesia mulai menunjukkan geliat yang signifikan. Di tengah perkembangan yang pesat ini, Bapepam, yang berperan sebagai otoritas dan pelaksana bursa efek, menjadi motor penggerak utama kehidupan pasar modal. Namun, agar pasar modal dapat tumbuh dengan baik, peran Perusahaan Publik (Emiten) juga sangat vital. Emiten perlu menciptakan iklim pasar yang kondusif dan profesional untuk memotivasi perusahaan swasta lain agar turut serta masuk ke pasar modal.

Sejalan dengan pemikiran tersebut, muncul gagasan untuk mendirikan wadah organisasi bagi perusahaan go public. Ide ini didorong oleh Marzuki Usman, Ketua Bapepam saat itu. Marzuki menyadari bahwa pasar modal merupakan bidang yang masih baru di Indonesia dan berbagai masalah yang muncul perlu dihadapi bersama-sama.

Pada hari Selasa, 13 Desember 1988, Marzuki Usman mengumpulkan enam perusahaan yang mewakili semua emiten yang tercatat pada saat itu, berjumlah 24 perusahaan. Mereka adalah Ahmad Slamet dari PT Semen Cibinong Tbk, Harsono E. Soleh dari PT Delta Jakarta Tbk, Ny. J. Muaya Siambaton dari PT BBD-IBJ Leasing, dan J.W. Sudomo.

Pertemuan yang berlangsung di gedung Bapepam, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, ini menghasilkan kesepakatan untuk membentuk Asosiasi Emiten Indonesia (AEI). Pengurus pertama AEI terdiri dari S. Supoyo sebagai Ketua Umum (BPD Jawa Timur), Kusyadi Kuyono sebagai Sekretaris Umum (PT Sepatu Bata Tbk), dan R. Andi Suprianto sebagai Bendahara Umum (PT Squibb Indonesia Tbk).

Seiring berjalannya waktu, jumlah anggota AEI terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Surabaya. Kesadaran anggota AEI meningkat tajam, terlihat dari partisipasi aktif mereka dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh pengurus AEI dan kesediaan mereka melaksanakan kewajiban sebagai anggota. Perhatian dari lembaga-lembaga di luar pasar modal, seperti perguruan tinggi dan berbagai asosiasi, juga semakin meningkat, menunjukkan pentingnya kolaborasi untuk memajukan pasar modal di Indonesia.

Pembentukan AEI merupakan langkah penting dalam sejarah pasar modal Indonesia. Dengan adanya AEI, para emiten memiliki wadah untuk bersinergi, berbagi pengalaman, dan menghadapi tantangan bersama. Semangat kolaborasi ini diharapkan terus tumbuh dan membawa pasar modal Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah dan stabil.

Oleh: AEI 1
05 Juli 2024

40 Menit Membaca

Topik Terkait

Sejarah Pembentukan Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) dan Dampaknya terhadap Pasar Modal Indonesia

Jika Anda ingin tahu lebih banyak, mari konsultasikan dengan Tim Kami