Jakarta – Upaya memperkuat konektivitas pasar modal antara Indonesia dan Hong Kong kembali ditunjukkan melalui forum eksklusif bertajuk “Gateway to Asia: Unlocking Capital Market Synergies Between Hong Kong and Indonesia” yang digelar pada Kamis (18/9) di Kantor Ekonomi dan Perdagangan Hong Kong Jakarta, World Trade Center II.
Acara yang diselenggarakan oleh Hong Kong Economic and Trade Office Jakarta, InvestHK, serta Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) ini menghadirkan tinjauan pasar modal 2025 sekaligus strategi bagi emiten Indonesia untuk memperluas pertumbuhan bisnisnya melalui akses ke pasar modal Hong Kong.
Direktur Jenderal Hong Kong Economic and Trade Office Jakarta, Libera Cheng, bersama Ketua Umum AEI, Armand W. Hartono, membuka forum dengan menekankan pentingnya kolaborasi regional di tengah dinamika ekonomi global.
Forum ini menghadirkan dua diskusi panel. Panel pertama membahas peluang pendanaan bagi perusahaan Indonesia dengan menghadirkan Dickson Chan (CITIC CLSA), Kelvin Teo (HKEX), dan Teuku Fahmi Ariandar (Bursa Efek Indonesia). Panel kedua menyoroti kesiapan dan strategi setelah IPO, dengan deretan pembicara dari Baker McKenzie, EY Indonesia, HHP Law Firm, hingga J.P. Morgan.
Diskusi berlangsung interaktif dengan panduan moderator Hilwan Yogi Brahmanda (HKETO Jakarta) dan Abhishek Bakshi (HKEX). Para pembicara menekankan pentingnya kesiapan tata kelola, ketahanan perusahaan, serta pemanfaatan instrumen pasar global agar emiten Indonesia mampu bersaing di level internasional.
Melalui forum ini, penyelenggara berharap kerja sama Indonesia–Hong Kong dalam pasar modal dapat membuka akses pendanaan yang lebih luas, sekaligus memperkuat posisi kedua negara sebagai pemain penting di kawasan Asia.