Jakarta, 01 Februari 2025 – Teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) semakin menjadi fokus utama dalam upaya dekarbonisasi industri minyak dan gas. Dengan kemampuannya dalam menangkap dan menyimpan emisi karbon sebelum dilepaskan ke atmosfer, CCS dan CCUS berperan penting dalam mewujudkan target net-zero emission serta mendukung transisi energi berkelanjutan.
Sejalan dengan komitmen global dalam mengurangi dampak perubahan iklim, penerapan CCS dan CCUS terus dikembangkan di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Teknologi ini tidak hanya membantu mengurangi emisi karbon secara signifikan, tetapi juga membuka peluang pemanfaatan kembali karbon yang tertangkap untuk berbagai keperluan industri.
Dalam mendukung implementasi CCS dan CCUS di Indonesia, Asosiasi Energi Indonesia (AEI) bekerja sama dengan Center for Energy and Sustainability Governance Studies (CESGS) Universitas Airlangga (Unair) untuk mengkaji dan mengembangkan strategi penerapan teknologi ini secara efektif. Direktur Eksekutif AEI, Gilman P. Nugraha, menyampaikan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem dekarbonisasi nasional melalui inovasi teknologi dan kebijakan yang berbasis riset.
Penerapan CCS dan CCUS di Indonesia menjadi langkah strategis dalam mendukung komitmen pengurangan emisi gas rumah kaca serta menjaga keberlanjutan sektor energi. Melalui penelitian dan kerja sama lintas sektor, diharapkan teknologi ini dapat semakin berkembang dan berkontribusi secara nyata dalam agenda dekarbonisasi nasional.