Gunanusa Eramandiri (GUNA) Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia

Dalam langkah yang menjadi tonggak sejarah penting bagi Gunanusa Eramandiri (GUNA), Ivan menyebutkan bahwa Initial Public Offering (IPO) ini menandai transformasi perusahaan dari bisnis keluarga kecil menjadi entitas publik. Dengan status baru ini, GUNA memiliki akses keuangan dan jejaring bisnis yang lebih luas, membuka peluang untuk memaksimalkan pertumbuhan pasar yang pesat, terutama dalam memenuhi kebutuhan pelaku usaha dan masyarakat secara lebih efektif dan efisien. Dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk modal kerja (operational expenditure), khususnya untuk pembelian bahan baku kacang almond dan kacang tanah.

Ivan menjelaskan bahwa bahan baku utama yang dibeli menggunakan dana IPO adalah kacang almond dan kacang tanah. Panen raya kacang almond terjadi setahun sekali, yaitu pada Agustus hingga Oktober, saat harga mencapai titik terendah. Panen raya kacang tanah terjadi dua kali setahun, pada Februari serta September hingga Oktober. “Oleh karena itu, aksi korporasi ini bertujuan untuk membeli bahan baku sebanyak mungkin saat harganya murah, mengingat pentingnya kebutuhan bahan baku untuk memenuhi permintaan pelanggan,” kata Ivan.

Produk Almonesia dan John Farmer dari GUNA telah menjadi bahan utama dalam berbagai industri makanan, minuman, serta industri horeka (hotel, restoran, kafe, dan bakery). GUNA menjalin kerjasama business to business (B2B) dengan beberapa produsen makanan dan minuman besar seperti PT Mayora Indah Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk, PT Perusahaan Industri Ceres (Delfi Group), PT Indofood CBP Suksess Makmur Tbk, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, dan lainnya. Selain itu, GUNA memproduksi snack almond dan kacang tanah yang dipasarkan dengan merek mitra bisnisnya, seperti produk almond dan kacang kulit kemasan Indomaret.

Berdasarkan data per Februari 2024, jumlah gerai Indomaret mencapai 22.414 unit, membuat GUNA yakin bahwa produk makanan kemasan kacang almond mereka memimpin dalam hal distribusi. Pada tahun 2023, GUNA mencatat penjualan sebesar Rp1,4 triliun dengan laba bersih Rp94,8 miliar. Penjualan tersebut sebagian besar diperoleh dari GUNA dan dua anak perusahaannya, yaitu PT Mitrapack Eramandiri dan PT Cubic Indonesia. PT Mitrapack Eramandiri bergerak di bidang manufaktur consumer goods berdasarkan kontrak pemasokan barang bagi mitra bisnis, sementara PT Cubic Indonesia bergerak di bidang dekorasi teknologi cubic printing untuk berbagai industri seperti otomotif, elektronik, dan alat rumah tangga.

Gunanusa Eramandiri didirikan oleh Gunawan Tjokro pada tahun 1993 dengan fokus pada produksi kacang tanah berkualitas di pabrik seluas 1.000 m². Pemegang saham berkomitmen tidak menjual sebagian atau seluruh saham GUNA dalam jangka waktu delapan bulan sejak IPO (lock up). Gunawan dan Ivan sebagai pengendali dan penerima manfaat akhir (ultimate beneficial owner) akan tetap memegang kendali setidaknya selama 12 bulan setelah IPO.

Dalam hampir dua dekade, GUNA telah memperluas produknya dengan tetap fokus pada kategori kacang-kacangan, menambahkan kacang mete, almond, dan hazelnut ke dalam daftar. GUNA kini memiliki tiga pabrik dengan total luas lebih dari 20.000 m² yang berlokasi di Bekasi International Industrial Estate Hyundai (BIIE), Cikarang, Jawa Barat. 

Oleh: AEI 1
10 Juli 2024

74 Menit Membaca

Topik Terkait

Transformasi Gunanusa Eramandiri (GUNA) Melalui Initial Public Offering (IPO): Langkah Menuju Pertumbuhan Pasar yang Pesat

Jika Anda ingin tahu lebih banyak, mari konsultasikan dengan Tim Kami