BRI Menjaga Komitmen untuk Berbagi Dividen dengan Optimisme yang Kokoh

Jakarta - Di tengah atmosfer ekonomi global yang penuh tantangan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) tetap menampilkan kekuatan dan optimisme yang mengagumkan. Bank yang telah menjadi pilar keuangan bagi segmen mikro, kecil, dan menengah ini kembali menegaskan komitmennya untuk terus berbagi keuntungan dengan para pemegang saham melalui dividen yang optimal. Sebuah langkah yang menunjukkan betapa kokohnya pondasi finansial BRI saat ini.

Dalam acara Public Expose Live 2024 di Jakarta, Direktur Utama BRI, Sunarso, menyampaikan pesan yang penuh keyakinan. “Saya sebagai CEO yakin bahwa sampai 5 tahun ke depan berapa pun laba BRI, layak dibagi dalam bentuk dividen,” ucapnya dengan percaya diri. Pernyataan ini tidak datang tanpa alasan. Sunarso menekankan bahwa permodalan BRI saat ini sudah sangat kuat, sehingga tidak ada kebutuhan untuk menahan laba demi memperkuat modal.

Kepercayaan diri Sunarso bukan tanpa dasar. BRI baru saja memperoleh suntikan modal sebesar Rp41 triliun dari hasil right issue pembentukan Holding Ultra Mikro (UMi) bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian. Dengan rasio kecukupan modal yang mencapai 25,13% pada akhir Triwulan II 2024, BRI berada dalam posisi yang lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan modalnya.

Tak hanya itu, Sunarso juga mengungkapkan bahwa kinerja keuangan BRI hingga Triwulan II 2024 mencatatkan hasil yang impresif. Laba bersih yang diraih mencapai Rp29,90 triliun, didorong oleh penyaluran kredit yang tumbuh 11,20% year on year (yoy) hingga mencapai Rp1.336,78 triliun. Sebagian besar dari penyaluran kredit ini, sekitar 81,96%, disalurkan kepada segmen UMKM—sebuah indikasi kuat bahwa BRI tetap teguh pada misinya untuk memberdayakan ekonomi rakyat.

Pertumbuhan ini juga diiringi dengan kualitas kredit yang semakin baik. Rasio Loan at Risk (LAR) tercatat menurun dari 14,94% pada akhir Triwulan II 2023 menjadi 12,00% di periode yang sama tahun ini, menunjukkan pengelolaan risiko kredit yang semakin solid. Selain itu, rasio kredit bermasalah (NPL) BRI terjaga pada level 3,05%, dengan rasio NPL coverage yang sangat memadai di angka 211,60%.

Di sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI juga tumbuh signifikan, mencapai Rp1.389,66 triliun, dengan porsi CASA (Current Account Savings Account) yang mendominasi struktur DPK sebesar 63,17%. Hal ini mencerminkan kepercayaan masyarakat yang terus meningkat terhadap BRI sebagai institusi keuangan yang stabil dan terpercaya.

Optimisme ini, menurut Sunarso, adalah cerminan dari fundamental keuangan yang kuat serta kemampuan BRI dalam melayani masyarakat luas, ditambah dengan potensi pertumbuhan baru dari holding ultra mikro. “Dengan fundamental keuangan yang baik, serta kemampuan BRI melayani masyarakat yang semakin luas, ditambah dengan adanya sumber pertumbuhan baru dari holding ultra mikro, BRI optimistis dapat terus menorehkan kinerja positif dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Dengan semua pencapaian ini, BRI tidak hanya menjaga komitmen untuk terus berbagi keuntungan dengan para pemegang saham, tetapi juga menunjukkan tekadnya untuk terus bertumbuh dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. BRI, dengan segala kekuatan dan optimisme yang dimiliki, tampaknya siap melangkah lebih jauh lagi, menorehkan kisah sukses yang lebih besar di masa depan.

Oleh: AEI 1
03 September 2024

4 Menit Membaca

Topik Terkait

 

BRI: Optimisme Kokoh dan Komitmen Berbagi Dividen di Tengah Tantangan Global

 
Jika Anda ingin tahu lebih banyak, mari konsultasikan dengan Tim Kami