Peluang Emas Mitratel di Balik Merger XL Axiata dan Smartfren

Jakarta - Dalam dunia bisnis telekomunikasi Indonesia, sebuah wacana besar sedang hangat diperbincangkan: merger antara dua raksasa operator seluler, XL Axiata dan Smartfren. Namun, di balik gegap gempita kabar ini, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) melihat peluang emas yang mungkin tidak disadari banyak orang. Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko, atau yang akrab disapa Teddy, optimis bahwa konsolidasi ini bisa menjadi berkah tersendiri bagi perusahaan penyedia menara telekomunikasi tersebut.

Pada Rabu (7/8), Teddy menyampaikan pandangannya yang penuh semangat tentang dampak merger ini bagi Mitratel. “Ini adalah berkah dari konsolidasi mereka. Kami melihat ini sebagai suatu opportunity yang besar. Jadi dampak negatifnya (bagi bisnis Mitratel) kecil. Kami justru melihat wacana merger ini cerah (bagi Mitratel),” ujarnya.

Memang, Teddy tidak menutup mata terhadap risiko yang mungkin timbul. Salah satunya adalah kemungkinan terjadinya penataan ulang dan efisiensi jaringan oleh XL Axiata dan Smartfren di menara-menara yang disewa dari Mitratel. "Dalam satu tower, misalnya di situ ada XL dan Smartfren. Pasti salah satunya (jaringan operator seluler) akan dipindah (ke menara lain). Risikonya ada, tetapi kami meyakini risiko itu bisa kami manage. Karena pasti mereka akan memindahkan duplikasi atas jaringan tersebut ke lokasi-lokasi yang punya potensi," jelasnya.

Saat ini, penyewaan menara untuk XL Axiata dan Smartfren masing-masing menyumbang 12 persen dan 3 persen terhadap total pendapatan Mitratel sepanjang semester I 2024. Sementara itu, Telkomsel (TSEL) tetap menjadi penyewa terbesar, berkontribusi sebesar 53 persen terhadap total pendapatan Mitratel pada periode yang sama. Dominasi Telkomsel di Mitratel mencerminkan kekuatan jaringan operator tersebut yang hampir merata di seluruh Indonesia.

Namun, Teddy melihat potensi besar di balik dominasi Telkomsel ini. Ia menyebut bahwa strategi perluasan jaringan oleh XL Axiata dan Smartfren, jika mereka mengikuti jejak Telkomsel, akan mempertemukan mereka dengan menara-menara Mitratel di luar pulau Jawa dan Sumatera. "Kalau strategi mereka akan menempel ke Telkomsel (dalam satu menara yang sama), pasti akan ketemu menara Mitratel. Maka dia akan pindah ke menara Mitratel juga. Dan tentu kami punya banyak sekali menara-menara yang secara availability dan space itu masih sangat memungkinkan untuk bisa dipergunakan oleh operator lain," tambahnya dengan optimis.

Dengan demikian, merger XL Axiata dan Smartfren bukan hanya tentang konsolidasi dua operator besar, tetapi juga membuka peluang bagi Mitratel untuk memperluas jaringan dan meningkatkan pendapatannya. Teddy dan timnya di Mitratel siap menyambut era baru ini dengan strategi dan optimisme tinggi, menjadikan setiap tantangan sebagai peluang yang bisa dimanfaatkan.

Oleh: AEI 1
08 Agustus 2024

1 Menit Membaca

Topik Terkait

Peluang Mitratel di Balik Merger XL Axiata dan Smartfren

Jika Anda ingin tahu lebih banyak, mari konsultasikan dengan Tim Kami